Finding Liberty
Hari-hariku adalah hari-hari biasa. Entah mengapa 10, 15, 20, 24 tahun terasa begitu cepat. Aku duduk dalam diam. Berusaha menarik kembali waktuku. Aku pejamkan mata dalam tenang. Hanya ada kelip lampu berwarna jingga yang menemaniku. Tak lupa suara nafas yang berhembus pelan. Aku bertemu kelam. Aku merasa berputar. Tercampur segala rasa yang entah berapa lama terpendam. Mengumpulkan satu per satu memori. Mencari satu per satu alasan. Mengapa aku tak bisa bebas. Satu persatu bisikan kata, Satu persatu guratan wajah, Satu persatu emosi, Mulai menghampiri. Dalam diam, Aku tak bisa memaafkan. Dalam hiruk-pikuk, Aku mencoba tenang. Dalam tenang, Aku mencoba membebaskan. Entah berapa lama aku terjerat. Bagai budak Sang kelam. Seakan dia bukanlah bayangan. Sekali lagi, Dalam terpejam, Aku masih dalam upayaku, Menemukan kebebasanku, Menanggalkan satu persatu rasa sakit. Menenggelamkannya jauh ke dasar sukma. Tapi ia menarikku kembali. Seolah berkata untuk tida...