The Pop-up Journal

Hari-hariku adalah hari-hari biasa. Entah mengapa 10, 15, 20, 24 tahun terasa begitu cepat. Aku duduk dalam diam. Berusaha menarik kembali waktuku. Aku pejamkan mata dalam tenang. Hanya ada kelip lampu berwarna jingga yang menemaniku. Tak lupa suara nafas yang berhembus pelan. Aku bertemu kelam. Aku merasa berputar. Tercampur segala rasa yang entah berapa lama terpendam. Mengumpulkan satu per satu memori. Mencari satu per satu alasan. Mengapa aku tak bisa bebas. Satu persatu bisikan kata, Satu persatu guratan wajah, Satu persatu emosi, Mulai menghampiri. Dalam diam, Aku tak bisa memaafkan. Dalam hiruk-pikuk, Aku mencoba tenang. Dalam tenang, Aku mencoba membebaskan. Entah berapa lama aku terjerat. Bagai budak Sang kelam. Seakan dia bukanlah bayangan. Sekali lagi, Dalam terpejam, Aku masih dalam upayaku, Menemukan kebebasanku, Menanggalkan satu persatu rasa sakit. Menenggelamkannya jauh ke dasar sukma. Tapi ia menarikku kembali. Seolah berkata untuk tida

Recreated from the Archived Blog of The Popup Journal Published: February 18, 2018 Kadang, lagu merepresentasikan sebuah momen dihidupmu. Kadang momen yang kau rindukan. Kadang momen yang sakit untuk dikenang. Aku juga punya momen seperti itu, dimana sebuah lagu, sebait lirik dapat mengingatkanku pada momen-momen spesial dan pada orang-orang tertentu. Beberapa dari momen tersebut akan aku tuangkan disini. Tidak semuanya sih, tapi cukup bagiku untuk mengenang beberapa momen menyenangkan dimalam ini. Ada beberapa nama yang kutulis hanya dengan inisialnya saja. Tapi jangan khawatir walaupun aku tidak menuliskan namamu dengan lengkap. Aku tetap akan menghormati momenku bersama denganmu. 1.       Rhythm of the Rain- Cascades and Full Album of Katy Perry: Teenage Dreams These songs remind me of my mom.  We used to play these songs in the car, while mom was driving to take me to our little escape. Just to eat some delicious foods. I miss my mom so much ☹ 2.       Boru Panggoaran

.... Re-created from the archived entry of The Pop-up Journal. Published: February 16, 2018 Hi! I'm Back! Selamat datang di jurnalku. Kalau kau sampai kesini melalui tautan di Instagram, aku bisa simpulkan kau pasti mengetahui namaku, bahkan mungkin aku pernah mengisi hari mu. But, if you find this journal out of the blue, then I assume I should introduce you myself (again). Namaku Sasha. Masih Sasha yang sama seperti 6 tahun yang lalu. Hanya sedikit menua dengan memori yang kian bertumpuk.  Umurku 22 tahun saat aku menulis kembali dalam blog ini. Saat ini, aku mendeskripsikan diriku sebagai gadis yang kuat.  I've traveled this far. 6 tahun berlalu, walaupun dengan nama yang masih sama. Tapi, banyak hal yang belum terceritakan.  "That girl is fiercely strong. Independent. Outspoken. Beautiful. Capable of anything...and no one should be able to take that away from her."  The Pop-Up Journal. Jurnal ini akan kembali kuisi dengan